Masyarakat nelayan II minta Pemprov Babel dan Pemkab Bangka untuk bantu mengeruk alur muara nelayan II
Sungailiat,MSM
Puluhan nelayan didampingi oleh beberapa tokoh tokoh masyarakat Lingkungan Nelayan II mengharapkan alur muara Nelayan I dan II segera dilakukan pengerukan. Hal ini karena alur muara sudah mengalami pendangkalan selama puluhan tahun.
Herman (35) salah satu nelayan tangkap yang tingg di Nelayan II mengatakan bahwa kondisi pendangkalan alur muara nelayan sudah terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Hal itu membuat dirinya meminta bantuan kepada pemerintah daerah untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang sudah berlarut-larut.
“Alur muara inilah sebenarnya jantung bagi para nelayan, kondisi sekarang sudah sangat memprihatikan. Tahun kemarin saja ada 3 perahu yang rusak akibat kondisi muara seperti ini. Mudah mudahan Bupati Bangka dengan Gubernur bisa membantu masyarakat nelayan I sampai II,” ujarnya, Senin (19/7/2021).
Herman katakan saat ini ada kurang lebih 1.500 nelayan yang mengharapkan kehidupannya melaut, yang mana selama sekian tahun harus mengalihkan tambatan perahunya di pelabuhan Perkasa Air Kantung.
“Kalau alur muara nelayan ini dikeruk tidak hanya nelayan saja yang bisa menggunakan akses itu tetapi bagi kapal TI pun juga bisa masuk,” tegasnya.
Sementara Judri (35) yang juga berprofesi sebagai nelayan tangkap menambahkan jika pihaknya berharap bagaimana caranya alur muara nelayan tersebut bisa secepatnya dilakukan pengerukan. Ia jelaskan agar tidak ada lagi nelayan yang menjadi korban akibat pendangkalan alur muara.
“Satu kapal saja bisa menelan kerugian 100 juta, kalau saat musim utara saja ada 5 kapal yang rusak jadi kalau di total besar juga kerugian nelayan. Harapan kami, bagaimana pemerintah daerah maupun provinsi bisa secepatnya melakukan langkah cepat agar muara dikeruk agar bisa dilalui kapal nelayan,” paparnya.
Judri menjelaskan kondisi pelabuhan yang ada Perkasa Air Kantung sudah sangat padat, dan tidak memungkinkan untuk menampung seluruh kapal nelayan yang ada. Menurutnya, perbandingan antara luas tambat perahu yang ada dengan jumlah kapal nelayan sudah tidak sebanding lagi.
“Ini saja sering terjadi gesekan antara kapal nelayan dengan kapal TI, jadi kami mohon dengan pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik bagi para nelayan ini. Kami para nelayan melihat solusi yang terbaik adalah alur muara nelayan harus dikeruk,” paparnya.
“Beberapa hari yang lalu sudah ada puluhan nelayan yang sudah tidak tahan lagi lihat kondisi alur muara sekarang ini, kalau masalah ini berlarut-larut bisa kemungkinan terjadi demo besar-besaran dari nelayan. Kami dari nelayan ini hanya minta agar alur muara nelayan ini secepatnya di keruk dan tidak ada keinginan lainnya, dan bagi siapapun perusahaan yang nantinya ditunjuk oleh pemerintah yang penting ijinnya jelas,” pungkasnya.(Red-02)