KABUPATEN BANGKA AKAN DI JADIKAN ROLE MODEL DALAM PENGEMBANGAN SAGU
MSM,Bangka -Tim kajian Dewan Ketahanan Nasional( Wantanas) berkunjung ke PT BAA ( PT Bangka Asindo Asri) yang berlokasi dikelurahan Kenanga, Sungailiat kabupaten Bangka
untuk melihat secara langsung aktivas pabrik pengelolaan sagu sehingga memberikan nilai manfaat.
Sekretaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantanas) Laksdya TNI Dr.Ir.Harjo Susmoro.S.sos.SH.MH, menjelaskan kepada sejumlah wartawan yang meliput kegiatan tersebutan menjelaskan mengapa tim kajian daerah Wantanas ke Bangka karena berkaitan dengan salah satu tugas pokok dari Wantanas adalah memberikan masukan kepada Presiden selaku kepala negara terhadap persoalan yang menyangkut masalah kaduraratan.
Menurut Laksdya TNI Harjo Susmoro daalam hal ini kini kita tidak menunggu kadaruratan itu terjadi walaupun terjadi itu karena dua hal. yaitu faktual dan pontensial sambil memerincikannya dihadapan wartawan.
Keterkaitan dengan provinsi Babel adalah masalah bagaimana kita menghadapi kontijensi terhadap masalah kedaruratan pangan,” terangnya
Ia memaparkan bahwa Wantanas dalam hal ini akan memberikan solusi kepada Preaiden tentang kebijakan seperti apa yang harus dikeluarkan agar ketersedian pangan tetap terpenuhi.
Oleh sebab itu kedatangan tim ini ke provinsi kepulauan Bangka Belitung bukan masalah provinsi Babelnya tetapi masalah ketertaiktan dengan masalah pangan nasional,” ungkap Laksdya Harjo Susmoro.
Kita sudah mempelajari kira-kira mana yang akan di jadikan rule model, kita ambil sampelnya adalah kabupaten Bangka yang di nilai sebagai role modelnya karena mengembangkan tanaman sagu yang note bene bukan makanan khas orang Bangka namun faktanya bisa dimanfaatkan,” bebernya.
Tidak hanya sagu saja sebenarnya sebagai alternatip kata Harjo tetapi bagaimana kita memberdayakan sagu tersebut sebagai akternatip pangan nasional di negata kita Indonesia ini.
Padahal tumbuhan sagu adalah tumbuh liar tidak di kebunkan secara khusus tetapi bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi,” tegasnya.
Sebenarnya kita sudah punya data dan hipotesa,namun kita datang on the spot apa benar apa tidak dan ternyata benar, maka kita akan tahu seperti apa teknologi yang digunakan, apakah mungkin di kembangkan didaerah lain,” kata Sekjen Wantanas ini.
Karana ini salah satu alterntip sehingga kita tidak tergantung dengan beras misalnya walaupun sampai kapan beras tetap kita butuhkan,” pungkas Laksdya TNI Dr.Ir.Harjo Susmoro S.sos,SH.MH.(Red-01)