PARIWISATA

PULAU SANAWI OBJEK WISATA BERPROSFEKTIP KEDEPANNYA

MERAWANG-MSM
Kabupaten Bangka memang banyak memiliki aset dan objek wisata yang menarik tersebar hampir di pelosok-pelosok desa, Namun sayang belum terkelola secara maksimal dan profesional sehingga banyak terbengkalai dan terbiarkan begitu saja.

Kalau saja semua objek wisata dikelola secara profesional didukung SDM yang handal serta pembiyaan yang cukup, bukan tidak mungkin desa-desa di kabupaten Bangka mempunyai aset dan objek akan berkembang lebih maju dan pada akhirnya akan menjadi sumber PAD bagi desa itu sendiri.

Salah satu contoh destinasi wisata Pulau Sanawi yang berada di desa Jada Bahrin Kecamatan Merawang sempat viral karena menyimpan objek wisata yang representatif,prosfektip dan menjanjikan kedepannya kalau dikelola secara benar dan serius.

Terungkapnya objek wisata Pulau Sanawi itu setelah ketua BPD desa Jada Bahrin Agus Salim menyampaikan bahwa didesa Jada Bahrin ada objek wisata, sangat perlu dikembangkan kepada Wakil ketua DPRD Taufik Koriyanto yang sedang melaksanakan kegiatan reses di desa tersebut.

Apa yang disampaikan Agus salim ternyata mendapat respos positip dari Taufik Koriyanto yang mengatakan keberadaan pulau Sanawi memang sejak lama ada dan beberapa tahun belakang sempat viral jadi bahan perbincangan masyarakat. bahkan sempat ada isu di Pulau tersebut ada harta karun,namun hanya sesaat saja setelah itu hilang tanpa kabar berita.

Menurutnya apa yang dilontar ketua BPD Jada Bahrin tersebut cukup bagus untuk mengambang objek wisata Pulau Sanawi didesa Jada Bahrin.

Namun untuk mengembangkan destinasi wisata itu tidak sebatas ucapan atau life stick saja tapi perlu tindakan nyata, kerja sama, kekompakan kebersamaan,perencanaan yang matang dan kontinyu.

Taufik menyarankan untuk mengembangkan wisata tersebut perlu dibentuklah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) didesa Jada Bahrin.

Setelah dibentuk Pokdarwis mulailah membuat perencaan,sistem pengelolaan dan bergotong royong secara perlahan untuk merubah wajah Pulau Sanawi yang kemudian bisa diekspos melalui media social seperti lewat facebook,twiter, tiktok,instagram dan media sosial lainnya.

Sehingga nanti orang penasaran dan bertanya-tanya dimana letak pulau Sanawi apa sih yang menarik di sana,mulai mereka berburu informasi tentang Pulau Sanawi ini. Dengan kondisi demikian akan berdampak positip bagi desa Jada Bahrin karena ramai-ramai datang ke objek wisata, otomatis desa ini akan dikenal orang, tidak hanya secara lokal saja, tetapi regional ,nasional bahkan internasional.

Jadi mulai bergotong royong membersihkan dan menyiapkan berbagai fasilitas menata kondisi alamnya, membuat pondok-pondok tempat beristirahat,bangku-bangku, musholla, WC,kuliner, menyiapkan adat budaya desa serta pamflet-pamflet atau brosur tentang informasi sekilas Pulau Sanawi dan segala fasilitas penunjang lainnya membuat para pengunjung merasa nyaman,tenang dan betah.

Memang untuk menjangkau Pulau Sanawi tidak bisa dilakukan jalan kaki harus menggunakan speedboat dan perahu-perahu yang nantinya akan disewakan para pengunjung,otomatis akan membantu perekonomian masyarakat.

Tidak sampai disitu Taufik berharap, Pokdarwis desa Jada Bahrin menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau BUMN sepeti PT.Timah Tbk,PLN,Jamsostek,Taspen dan lain sebagainya sehingga kondisi pulau Sanawi sebagai objek wisata yang benar-benar memberikan suguhan menarik bagi wisatawan.

Selain itu,katanya buatlah event-event berskala kecil dulu seperti lomba memancing,event-event budaya yang dimiliki desa Jada Bahrin dan lain sebagainya.

Jadi harus dikelola secara maksimal dan profesional, bukan tidak mungkin objek wisata ini akan terkenal dimana-mana,namun jangan sifatnya temporer atau sesaat saja seperti objek wisata di beberapa desa dikabupaten Bangka yang sempat ramai lalu hilang bak ditelan bumi, karena merasa jenuh tidak ada hal-hal menarik lainya.

Saya beharap Pulau Sanawi tidak demikian kondisinya tetapi berkembang menjadi objek wisata,membawa nama desa dan daerah ini ketingkat nasional dan manca nagara.

Berkaca kepada Hutan Palawan Bangka Tengah tidak hanya dikenal Bangka-Belitung saja tetapi sudah merambah ke internasional.

Untuk itu kata Taufik pengembang objek wista Pulau Sanawi harus benar -benar serius, kalau tidak mana mungkin pemerintah daerah, kadesnya mau membantu apalagi para investor,” pungkasnya.( Ik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *