MAYORITAS WARGA MENOLAK PENAMBANGAN PASIR KUARSA DI KAWASAN TELUK UBER
Sungailiat-MSM
Warga dan nelayan Teluk Uber kecamatan Sungailiat kabupaten Bangka menolak kegiatan penggalian pasir kuarsa,Rabu (30/10)
Hasil pantauan media ini dilokasi memang sempat terjadi adu argumen,
Saat pihak konsultan dari PT BEE Ade dan warga yang kontra ketika mau melakukan survei di kawasan IUP 20 HA di Pantai Teluk Uber,namun kondisi tetap
kondusip,dimana pihak konsultan tetap melakukan survei yang didampingi Jauhari dan ketua HNSI Bangka Lukman dan tim konsultan.
Tim konsultan dari PT BEE tetap bekerja sesuai tupoksi mereka walaupun sejatinya tidak ada perwakilan dari masyarakat tersebut yang ikut,kerana sudah menolak sehingga hasil tidak ada berita acara (BAP) hasil survei.
Ade Kelana tim Konsultan dari PT BEE menjelaskan kedatangan pihaknya ke lokasi Teluk Uber untuk melakukan survei ordinat.
Jadi dalam hal ini kata Ade tidak ada yang ditutup-tutupi kita terbuka dan tranfarans saja,sambil menjelaska tahapan- tahapan yang dilakukan,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan survei lanjutan,karena disurvei sebelumnya,tidak ada warga yang dilibatkan,jadi hari ini kita libatkan supaya terbuka,” tukasnya.
Kita memiliki peta titik koordonat dab menentukan posisinya yang nanti akan direncanakan melengkapi perizinan AMDAL,” kata Ade.
Dilain pihak Warga dan nelayan kebanyakan menolak survei terhadap rencana kegiatan penggalian pasir kuarsa yang dilakukan pihak PT BEE.
Sampai detik ini kami akan tetap konsisten melakukan penolakan terhadap hal itu sehingga tidak ada berita acara yang dibuatkan,” ujar Abun, tokoh masyarakat Teluk Uber kepada awak media usai kegiatan tersebut.
Apalagi, kata Abun, pihaknya pun memiliki bukti tanda tangan dari 298 dan akan terus bertambah warga yang menolak akan hal itu sehingga patut dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang bila ingin menerbitkan perizinan amdalnya.
“Tentunya juga di negara ini secara ilmiah ada regulasi yang mesti diperhatikan berkaitan dengan perizinan kegiatan itu, baik dari aspek sosial dan dampak lingkungannya sehingga tidak merugikan warga dan nelayan untuk menangkap ikan,” ulasnya.
Kami sebenarnya tidak memprovokasi tapi menyuarakan suara warga dengan pihak- pihak berwenang bisa melihat kondisi di lapangan bahwa dari pihak warga intinya memang menolak sehingga kegiatan penambangan ini mestinya tidak perlu diteruskan,” ungkap Abun.
Meski demikian, Ia menambahkan, pro dan kontra terhadap persoalan kegiatan itu sudah menjadi dinamika di masyarakat namun sudah diketahui bahwa kebanyakan warga tidak setuju adanya penggalian pasir kuarsa di kawasan tersebut.
Sangat disayangkan tidak ada satupun perwakilan PT BEE yang hadir untuk dimintai konfirmasi terkait dengan persoalan tersebut.(sas)
Post Comment